Mengatasi kejahatan cyber membutuhkan kerja sama antara sektor swasta dan pemerintahan.
|
Pada tahun yang diramaikan oleh dua serangan Cyber yang sangat terkenal tersebut – Conficker pada awal-awal tahun dan Hydraq pada akhir tahunnya – Symantec Internet Security Threat Report mengungkapkan untuk terus meningkatnya volume dan kecanggihan ancaman-ancaman cybercrime.
“Para penyerang telah berkembang dari scam yang sederhana menjadi gerakan spionase canggih yang menargetkan sebagian entitas perusahaan dan pemerintah terbesar di dunia,” kata Stephen Trilling, Senior Vice President, Security Technology and Response, Symantec, pada keterangannya, Jumat 30 April 2010.
Yang menarik, dari laporan tersebut juga terungkap bahwa Indonesia ada di peringkat ketiga di kawasan Asia Tenggara sebagai negara pemasok spam terbesar. Adapun produsen spam terbanyak adalah Thailand dan Vietnam.
Bila dibandingkan di kawasan Asia Pasifik dan Jepang, Indonesia ada di peringkat ke-8 sebagai pemasok spam terbanyak. Secara total, jumlahnya mencapai 2 persen dari total jumlah spam di seluruh kawasan tersebut.
“Skala dari serangan-serangan ini dan fakta bahwa mereka berasal dari seluruh dunia,” kata Trilling. “Ini menjadikan kejahatan cyber benar-benar merupakan masalah internasional yang membutuhkan kerja sama antara swasta dan pemerintah,” ucapnya.
0 testimonial:
Posting Komentar
Gunakan Smile yang anda ketahui untuk postingan