Dasar Animasi yang ngak penting tapi bagus kok
Inggris: Dewan Inggris Untuk Keselamatan Anak-anak di Internet (UKCCIS), di London, Inggris, Selasa (23/3), mendesak situs jejaring sosial Facebook, untuk segera memasang tombol panik atau tombol keamanan, di setiap akun pemilik Facebook.
Kekhawatiran mengenai dampak negatif Facebook ini beralasan, sebab, pada Oktober 2009 lalu, seorang remaja Inggris bernama Ashleigh Hall dibunuh, setelah bertemu seorang yang dikenalnya lewat Facebook. Korban yang menyangka teman Facebooknya remaja, ternyata seorang residivis kejahatan seksual, berusia 32 tahun.
Sejak kasus itu, UKCCIS meluncurkan kampanye penyelamatan, yang salah satu isinya, mengusulkan penambahan tombol panik di sejumlah situs internet. Tombol ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan pusat perlindungan anak di Inggris.
Sementara itu pihak Facebook memutuskan, tidak akan memasang tombol panik, dengan alasan, sistem pelaporan kejahatan seksual yang selama ini digunakan, masih berjalan dengan baik[baca: Akses Bagi Perlindungan Anak Dibatalkan, Facebook Dipanggil].
Mungkin sudah saatnya Indonesia pun mendirikan lembaga pengawas keselamatan anak-anak di dunia maya. Pasalnya selama ini sudah banyak terjadi kasus kejahatan akibat Facebook di berbagai daerah. Facebook memang seperti pedang bermata dua. Di satu sisi menawarkan hiburan, namun di sisi lain juga bisa membahayakan
0 testimonial:
Posting Komentar
Gunakan Smile yang anda ketahui untuk postingan